Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan revers repo tujuh hari pada 5,75% hari Rabu (19/02). Mengingat pada bulan lalu melakukan pemangkasan suku bunga tersebut dan meningkatnya risiko eksternal. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo langkah ini untuk menjaga inflasi Indonesia tetap pada sasarannya dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian eksternal. Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga simpanan semalam 5,00% dan suku bunga pinjaman 6,50% Adapun, BI khawatir terhadap nilai tukar rupiah yang telah tertekan akibat ketidakpastian perdagangan dan dolar yang menguat.

Hal ini membuat rupiah terdepresiasi 1,4% terhadap dolar AS menurut data LSEG. Sementara itu, ketidakpastian geopolitik terutama kebijakan yang di buat oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Secara Indonesia bergantung pada sektor komoditas yang rentan terhadap guncangan global.