Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin menjadikan negaranya sebagai pusat teknologi artificial intelligence (AI) dan crypto dunia. Bedah Ambisi Besar
Hal ini telah disampaikan beberapa kali dari masa kampanye hingga pelantikan. Baru-baru ini Trump menandatangani rencana untuk melonggarkan kebijakan terkait AI demi mempertahankan dan meningkatkan dominasi AS pada kemajuan teknologi ini. Diketahui, CEO Scale AI Alexandr Wang menggambarkan persaingan antara China-AS sebagai “perang AI” dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, Kamis (23/01).

Demi mewujudkan impiannya itu, Trump menyetujui proyek bernilai US$500 miliar demi membangun perusahaan baru bernama Stargate yang akan mengembangkan AI. Dalam proyek ini melibatkan CEO OpenAI Sam Altman, CEO SoftBank Masayoshi Son, dan CEO Oracle Larry Ellison. Tak hanya memulai, Trump juga membatalkan kebijakan yang membatasi kegiatan ekspor chip AI dari AS yang di lakukan oleh mantan Presiden Joe Biden. Kebijakan ini di ambil sebelum Biden turun takhta dan membuat kecaman dari raksasa teknologi Nvidia. Selain AI, Trump juga fokus pada industri crypto. Ia memerintahkan pembentukan kelompok kerja crypto untuk mengusulkan regulasi aset ini, dan menjajaki wacana Bitcoin (BTC) sebagai aset cadangan negara.
Tak hanya itu, Trump juga mencabut wacana Central Bank Digital Currency (CBDC) atau dolar digital. Pasalnya, ia menganggap dolar digital sebagai kontrol negara yang berlebihan dan dapat ancaman pertumbuhan crypto. Ia turut merealisasikan janji kampanyenya dengan membebaskan Pendiri Silk Road Ross Ulbricht yang di penjara seumur hidup. Ross di tuding melakukan pencucian uang dan transaksi barang ilegal menggunakan crypto. Dengan langkah Trump selama beberapa hari masa jabatannya, apakah AS bsia menjadi pemimpin di industri AI dan crypto?